Pages

Wednesday, August 29, 2012

Tukang Kayu Yang Pintar

 
Seorang tukang kayu yang pintar, mendapatkan banyak sekali pesanan mebel. Sehingga dia perlu bekerja lebih giat lagi. Namun dia sadar dia juga memerlukan waktu untuk tetap beristirahat. Dan disela-sela istirahatnya, dia tidak tidur atau banyak berbicara dengan orang lain, namun dia mengasah mata gergajinya, supaya ketika dia mulai bekerja lagi waktu yang dia miliki lebih menghasilkan banyak. Apa y
ang terjadi seandainya tukang kayu tersebut tidak mau mengasah alat kerjanya? Mungkin dia tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu karena alatnya tumpul, sehingga butuh waktu lebih lama. Atau juga hasil pekerjaannya kurang bagus, karena alatnya tumpul.

Sahabat...
Seperti halnya tukang kayu tersebut, demikianlah diri kita juga, ada saatnya kita bekerja, ada sukacita, ada gesekan-gesekan, ada perbedaan pendapat...ada saatnya juga kita menarik diri, "beristirahat" sejenak, berdiam diri dihadapan Allah menajamkan kembali hati kita. Mungkin saja selama waktu kita bekerja, ego, iri hati, ambisi, gesekan dan situasi-situasi yang ada, menumpulkan hati kita. Oleh sebab itu kita perlu mengasahnya kembali, dengan berdiam diri sejenak, menjalin relasi kasih dengan Allah.

Mari sahabat, kita senantiasa belajar untuk menjaga hati kita agar tidak tumpul, sehingga kita lebih peka terhadap kesusahan orang lain, peduli dengan orang lain.

::Cara efektif untuk menolong diri kita adalah, dengan menolong orang lain yang sangat membutuhkan bantuan kita::

Selamat beraktivitas, SEMANGAT !!!

No comments:

Post a Comment